Miracle from Prince- 1 [ROMANCE]


Miracle from Prince


Siapa yg tak mengenal lisa si cewe cupu berkaca mata bundar, yg hobi membaca buku di perpustakaan.

Dia sering di panggil goblin oleh orang-orang yg berada di sekolahnya mungkin karna ia memiliki tubuh kecil sehingga mendapati julukan itu.

Namun julukan itu berubah seketika saat cowok dingin itu tiba-tiba menjadi dekat denganya.

Flasback~

Lisa sedang mengayunkan sepedah bututnya kearah sekolahnya akan tetapi ia mendadak berhenti dipinggir jalan karna melihat seekor kucing yg terjebak di selokan.

Ia menepikan sepedahnya untuk menolong kucing itu dari selokan.
"Astaga! kenapa kau bisa masuk dalam selokan kucing" tanpa ia sadari seseorang sedang mengamatinya sedari tadi.

Lisa melanjutkan peejalanannya menuju sekolahnya hingga ia sampai di depan gerbang namun gerbang itu sudah tertutup rapat. Tidak, ia tidak terlambat ini masih pukul enam pagi. Ia yakin, ia sedang di kerjai lagi oleh siswa sekolahnya.

"Ha~ kenapa selalu seperti ini" lisa meratapi nasibnya yg sungguh buruk. Ketika ia mundur beberapa langka ia tanpa sengaja menabrak sesuatu yg berada di balik punggungnya. Seketika tubuhnya menegang.

"Kenapa gak masuk?" Suara cowok yg ia dengar semakin membuatnya takut untuk melihatnya.

"Kalau ada orang nanya itu jawab bukanya malah di anggurin" suara itu datar tapi penuh dengan itimidasi.

Lisa memutar tubuhnya tetapi kepalanya tetap menunduk sehingga wajahnya tak terlihat "maaf kak, tadi aku gak sengaja nabrak kakak"

"Gue nanya kenapa ga masuk" cowok itu tak menjawab pernyataan lisa. Mala mengulangi pertanyaan sebelumnya.

Takut-takut ia menjawab "ge-gerbang nya udah di tutup kak"

Tak lama cowok itu pergi dari hadapannya ia sempat legah karna cowok itu tak melakukan pembulyan terhadapnya.

Tetapi secara tak disangka cowok itu menarik tangannya hingga ia terpelanting dalam pelukan seseorang.

Jntung itu berdetak dengan cepat. Itu bukan jantungnya, tapi jantung seseorang yg sedang memeluknya erat. Ia penasaran sehingga tanpa sadar kepalanya melihat keatas untuk melihat orang itu.

Cowo itu sedang memandangnya dengan senyuman yg sangat menenangkan dan manis.

"Dengar gue tau kalian bersembunyi di dalam sana! Gue akan negasin bahwa siapapun yg berani mengganggu cewe yg berada di dalam pelukan gue. Dia Akan berurusan sama gue" ucap cowo itu dengan lantang. Setelah mengalihkan pandanganya terhadap objek yg sedang bersembunyi.

Sekujur tubuh lisa dingin, kakinya lemas ia tak tau ini sebuah keberuntungan atau kesialan yg akan menimpanya. tapi ia tau betul bahwa seseorang yg memeluknya dengan erat adalah sosok yg terkenal dan di takuti di sekolahnya. Farhan. Itu adalah namanya.

Lama kelamaan kesadaran lisa mulai hilang yg terakhir ia lihat adalah wajah cowok itu yg sedang menatap sekelilingnya dengan tatapan tajam.

Farhan terkejut, ia terkejut karna lisa tiba-tiba pingsan di dalam pelukanya. Farhan segera menggendong lisa untuk dibawa UKS.

Disetiap farhan melangka banyak mata yg menatapnya dengan aneh. Hei bagaimana tidak aneh, seorang farhan dingin beku menggendong cewe goblin.

Hampir seluru sekolah gempar oleh penglihatan itu, banyak yg mencemoh bahwa lisa menggunakan guna-guna untuk mengikat Farhan padanya. Tapi tak ada yg berani mengungkapkan langsung apalagi setelah mereka mengetahui perintah cowo tinggi itu.

Setelah meletakan lisa secara hati-hati di brankar Farhan memanggil petugas UKS untuk memeriksa lisa. Ia dengan seksama memperhatikan lisa yg sedang tidur. Batinnya berkata bahwa gadis itu sangat cantik tapi kenapa banyak orang menganggap bahwa dia buruk rupa.

Tapi bagi Farhan itu lebih baik Jika mereka tidak tau bahwa lisanya sangat cantik. Secara perlahan Farhan menarik kaca mata yg sedang di gunakan lisa secara perlahan. Setelah ia berhasil melepas kaca mata itu ia beralih merapikan poni gadis itu tanpa ia sadari pergerakannya telah dirasakan oleh lisa yg merasa terganggu.

Perlahan lahan mata itu terbuka dalam sekejap mata itu telah melebar dengan sepurnah bagaikan seorang yg tekah melihat hantu.

"Apa yg kau lakukan disini" cicit lisa dengan suara gemetar.