Mendengar dia bernyanyi [Horror story]



Tentang hal dari mahkluk tak terlihat yang paling menyeramkan adalah dicintai nya, dan dinyanyikan sebuah lagu.
Ok, ini sebuah cerita. Mungkin sebagian orang baca nya biasa aja, tapi percayalah, eh maksudnya semoga kalian percaya bahwa aku nulis dan nginget kejadian ini lagi. Merinding.
Hari itu, saat umurku udah 11 tahun -kalo gak salah- aku berada di rumah teman Mama. Aku memang sengaja ke sana dengan Mama, karena mamaku juga termasuk ibu-ibu yang cukuo rempong. Akhirnya aku disana sangat laaaaaammmmmaaaa.
Sebelum aku pulang, ah tepatnya saat aku baru masuk rumah. Ada banyak sekali anak kecil dirumah itu. Banyak sekali, dan wajah mereka bukan wajah-wajah orang lokal.
Aku paham memang mereka bukan manusia. Karena, pada saat aku umur 7 atau 8 tepatnya aku lupa. Itu baru aku bisa membedakan mana yang benar - benar manusia dan mana yang bukan.
Jadi, anak dari teman Mamaku mengajakku bermain. Tidak jauh sih, dihalaman rumah, ada kolam ikan. Disana, rumahnya adem, asri, rindang. Dan bernuansa rumah kuno.
"Eh, Cinta. Jadi, aku denger, kamu bisa liat hantu ya? Ah masa, aku sih rada gak percaya. Bisa ajakan kamu halusinasi" Kata dia, ditengah-tengah pembicaraan.
"Terserah kamu aja sih, Rin. Toh kepercayaan pribadi masing-masing emang beda" Kataku santai. Yups, pernyataan semacam ini memang sering dan cukup mengganggu indera pemdengaranku. Apalagi jika aku menggubris.
"Yaelah. Satai kali. Kamu tuh emang kurang peka yah! Maksud aku tuh, tunjukin dong. Si 'mereka'itu. Rumahku kan bekas rumah belanda gitu katanya. Makanya digsain nya kaya agak kuno. Bolah lah Cin, kita kan juga jarang banget nih ketemu" Kata Sherin memelas.
"Terus? Kamu mau apa? Liat wajahnya? Disini banyak anak kecil, Rin. Kamu yakin berani?" Kataku santai.
"Eh? Yaudah deh gak usah. Oh iya, ini nih. Kamu inget lagu ini nggak" Sherin mendekatkan hp nya ditelingaku. Yang sudah tersetel lagu.
Aku lupa judul dan detail lagunya. Seingat ku lagu nya sangat melow.
"Rin, banyak yang ngedeket kesini, Rin. Banyak yang kepanggil Rin. Matiin, Rin" Kataku sambil menjauhkan hp nya Sherin dari telingaku.
"Halusinasi lagi yah kamu? Sans lah. Lagian ini masih jam 5 sore. Eh jam 5 lebih sih, tapi kan belom malem." Kata Sherin yang malah mengeraskan suara hp nya.
Aku cuma diam saja sambil melihat Sherin yang asyik berdehem dan menyanyikan lagu yang disetel nya. Aku melihat, banyak anak yang mendekat sambil melihat Sherin dan aku.
Setelah lagu Sherin berhenti, akhirnya barulah ada sebuah reaksi dirumah Sherin. Tiba-tiba lampu mati.
Tapi, tidak terlalu lama. Katanya sih ada sedikit konslet. Tapi, saat lampu padam jadi ruangan ku yang aku tempati bersama Sherin jadi agak gelap. Sherin teriak yang malah membuat aku takut.
Saat lampu padam. Aku mendengar, samar, suara nyanyian. Sangat merdu suaranya. Dan aku, masih ingat khas suaranya.
Jelas sekali dari suara nya ini adalah anak perempuan. Dia menyanyikan lagu 'twinkle twinkle twinkle little star'.
Tapi, dengan nada yang sangat lamban dan membuat aku merinding. Aku juga tidak mendengar teriakan Sherin lagi. Yang aku rasakan, sebuah tangan hangat menyentuh telapak tanganku.
Tangan itu gemetar hebat. Saat lampu menyala, rasa nya langsung hap. Seperti kejadian barusan adalah hipnotis.
"Rin, kamu gak apa kan?" Tanyaku pada Sherin yang terlihat menganga karena kaget.
"Cinta, kamu yang nyanyi lagu barusan. Sambil megang tangan aku kan? Biar aku gak takut kan?" Kata Sherin gemetar.
Aku langsung lari keruang tamu dan minta pulang.
-Cinta kumala